Berinteraksi dengan orang lain, antara berbagi energi atau malah menguras energi.
Sebagai makhluk sosial tentunya kita seringkali berinteraksi dengan sesama manusia. Entah itu berinteraksi secara langsung atau tidak langsung. Diriku termasuk orang yang bisa dikatakan sering berinteraksi dengan orang lain, entah saat nongkrong, rapat, forum, bercerita secara tatap muka maupun via telefun atau di kolom chat. Akhir-akhir ini diriku mulai bisa merasakan energi saat berinteraksi dari diri sendiri ataupun dari orang lain. Yap, kali ini tentang energi saat kita berinteraksi.
Aku sadar setiap aku melakukan sesuatu, apapun itu maka aku
akan mengeluarkan energi untuk melakukannya. Termasuk saat diriku berinteraksi
dengan orang lain. Ketika bertemu dengan orang lain diriku akan saling berbagi
energi dengan mereka. Pernahkan ketika bertemu dengan orang lain maka kita akan
mendapat energi dari orang tersebut, alhasil kita menjadi senang, bahagia, mood
naik, damai, nyaman, padahal sebelumnya mungkin kita sedang lelah, bad mood. Berarti
orang tersebut mempunyai energi yang lebih dan bisa berbagi energinya dengan
diri kita, jika kamu menyadari orang itu siapa, saran saya jaga orang itu
baik-baik. Ingat, tabiat manusia merasakan sesuatu itu berharga saat sesuatu
itu menghilang atau pergi, sadarilah sedari sekarang.
Beberapakali juga aku merasakan di mana sebuah pertemuan
membuat energiku menjadi terkuras. Ketika itu terjadi maka kita akan merasakan
lelah, jenuh, bad mood. Pernah juga tiba – tiba menjadi pendiam padahal sedang
berada diantara kerumunan manusia, serius saat itu aku sedang menyimpan
energiku, karena mungkin diriku merasakan energi sudah mulai habis. Karena hal itu juga aku
mulai paham dengan orang yang pendiam saat ada sebuah kegiatan bersama dan
bahkan ada orang yang jarang keluar (sering kita sebut introvert). Ternyata energi
yang dikeluarkan saat berinteraksi memang tidak sedikit, jika beruntung mungkin
kita bisa berbagi energi dengan orang yang kita temui, namun jika tidak, siap –
siaplah energi kita akan terkuras. Lalu pulang dengan rasa yang lelah padahal cuma
duduk nongki saja tadi, haha. Waktunya healing!- namun yakinlah tidak ada orang
yang pendiam terus menerus. Ia yang kita kenal pendiam mungkin juga cerewet
dengan orang – orang tertentu, dan bukan kita, bukan kita orangnya.
Semua orang mempunyai kapasitas energinya masing – masing. Energi yang kita punya bisa kita tingkatkan kapasitasnya, bagaimana caranya ?
Comments
Post a Comment