Antara ibu dan anak #1

Seneng ngga sih ketika mempunyai ibu yang bisa diajak bercerita. Membahas apapun bisa dilakukan. Dari cerita kegiatan anaknya, rencana kedepan anaknya, meminta validasi, tentang teman-teman dekat anaknya, dan tentang perempuan yang sedang dekat dengan anak laki-lakinya atau hanya kehaluan anaknya saja. 

Kadang juga berdiskusi tentang negara, kampung, agama, ya bahasan khas seorang mahasiswa sok tau haha. Walaupun mungkin ibu kurang paham terkait bahasan tersebut, namun ibu selalu antusias dengan apa-apa saja yang anaknya ini ceritakan. Dan membuat saya nyaman untuk terus bercerita dan ibu dengan senang hati memainkan perannya sebagai pendengar setia. 

Namun adakalanya saya berfikir bahwa apa yang saya ceritakan malah membuat ibu khawatir. Tentu bisa dilihat jelas dari raut wajahnya yang tiba-tiba berubah ketika baru saja mendengar hal yang mungkin maksud saya menceritakan kehidupan anaknya dan drama didalamnya tapi cerita itu membuat ibu saya kepikiran. Dan jelas saat juga dalam hati saya reflek mengumpat diri saya sendiri. 

Tentunya aku belajar untuk tidak mudah menceritakan semuanya kepada ibu. Alasannya itu tadi, takut membuat ibu malah kepikiran. Tapi bagaimanapun juga beberapa kali saya keceplosan atau karena terlalu asyik bercerita, saya lupa memfilter apa yang saya ceritakan. Iya, saya tahu itu bagaimana plong-nya ketika bisa mengeluarkan uneg-uneg di dalam diri kita dengan orang terdekat, apalagi orang itu adalah ibu. 

Apalagi fase anaknya sekarang baru berada di fase banyak drama, banyak ngeluhnya. Akhirnya banyak cerita yang malah membuat ibu menjadi kepikiran. Cerita nyenengin bukan, bikin bangga bukan, bikin kepikiran iya. Angel cenan... 

Padahal saya sudah mencoba untuk tidak gegabah saat bercerita dengan ibu. Tapi ya memang baru di fase seperti ini, hampir semuanya bukan cerita happy. Akhirnya sekarang lebih banyak diem. Kalau ada momen ngobrol ya dipake cerita aneh-aneh yang bikin cair suasana aja. Kalau curhat jangan dulu lah. Nanti nambah beban. 

Panjang umur sehat selalu ya Bu. Kata Sal Pribadi mesra-mesranya kecil-kecilan dulu. Insyaalloh dalam waktu dekat anaknya bisa bikin bangga. 

Comments

Popular Posts