Akhirnya riding juga
Sudah lama sebenarnya saya merasa kurang memanfaatkan waktu muda saya untuk berpergian menuju kota-kota di Jawa ini. Rasanya rugi saja, ketika berusia muda apalagi saat masa-masa kuliah malah tidak mengunjungi berbagai kota. Uangnya malah habis untuk jajan, sayang banget. Beberapa teman sudah tentu mengetahui penyesalan saya itu. Dan insyaalloh untuk membayar rasa sesal itu, saya ingin memanfaatkan waktu luang yang ada dan tersisa ini untuk berpergian, berpetualang, sekaligus mengunjungi kerabat-kerabat saya.
•
Turunnya motor ini adalah hasil dari kenekatan bahwa saya harus mempunyai kendaraan sendiri yang bisa membawa saya kemanapun dan kapanpun saya mau dan bisa. Kudus menjadi pembuka, dalam rangka riding sendirian dan tentunya bersilahturahmi dengan kerabat yang dilewati. Jogja - Magelang - Semarang - Demak - Kudus, motor beat ini melewatinya. (Sepertinya motor saya ini harus diberi nama).
Perjalanan riding sendirian antar kota tentu menjadi perjalanan yang penuh dengan keasyikan dan pelajaran di dalamnya. Bagaimana di sepanjang jalan berkomunikasi dengan diri sendiri, menimbang-nimbang apa yang perlu lakukanlah, dan yang paling berasa ketika berdiskusi dengan diri sendiri untuk memutuskan apa yang akan di lakukan. Contohnya ketika sengaja tidak membuka maps dari Jogja - Semarang, setelah masuk kota Semarang dan ingin menuju arah Demak saya kebingungan setelah masuk ke jalan kampung. Berdiskusi dengan diri sendiri dilakukan, hasilnya patokan saya mengarah ke pesisir Utara, setelah itu baru ke timur, arah Demak. Karena di dalam sebuah kampung, akhirnya setelah berdiskusi dengan diri sendiri saya memutuskan untuk bertanya kepada warga lokal kemana arah menuju Demak. Memang malu bertanya sesat dijalan.
Sampai Semarang sengaja tidak beristirahat. Hanya berhenti sambil beberapa kali salah masuk gang, hha. Memilih beristirahat tapi saat tiba di Semarang posisi siang hari dan cuaca sangat panas, tau sendirilah ya rasanya. Lanjut perjalanan dan Alhamdulillah kembali ke jalan yang benar tinggal lurus ke timur sampailah ke Kudus.
Ada sebuah kalimat yang beberapa kali saya ulang dan coba saya praktekkan saat reading edisi kali ini. " Masa lalu sudah berlalu dan jangan disesali tapi ambillah pelajarannya, masa depan belum terjadi dan jangan dikhawatirkan. Fokuslah dengan apa yang ada di depanmu sekarang dan yang sedang kamu kerjakan ". Kalimat tersebut saya latih terus menerus di perjalanan. Bisa gitu ya, di perjalanan jauh pun masih bisa memikirkan besok jadi apa ya, haha. Ya syukur efeknya setelah itu cukup baik dirasakan diri ini.
Salah satu hikmah dalam perjalanan adalah ketika kita dipertemukan dengan orang yang belum kita kenal atau biasa disebut stranger. Apalagi buat kalian yang suka ngobrol, bertemu orang asing di perjalanan seringkali mengasyikkan walau terkadang semua itu hanya basa-basi. Bahkan ada yang bisa hingga berkenalan hingga berteman, bertukar sosial media. Atau hanya sesederhana bertemu sebentar dijalan saling sapa dan memberikan sedikit bantuan. Namun juga bisa saja bertemu orang yang membuat kita jengkel, ya itu juga salah satu pelajaran agar kita bisa menghadapi orang yang bermacam-macam modelnya, haha.
Banyak hal lagi, perjalanan pulang dari Kudus saya melewati rute yang berbeda. Kudus - Demak - Ungaran - Ambarawa - Secang - Magelang - Jogja. Perjalanan malam sendirian, dan tentunya menggunakan maps. Naik turun membelah Ungaran, sendirian, sepi, kanan kiri dipenuhi pepohonan. Kadang masuk kampung karena ada perbaikan jalan. Ketemu kota lagi masuk hutan lagi begitu sampai Magelang. Mengasyikkan, dan yang terpenting syukur masih diberikan kelancaran dan keselamatan sampai rumah kembali. Motor ini sudah menginjakkan beberapa kota, senang sekali rasanya mempunyai pengalaman yang bisa diceritakan kemudian. Ohya akan saya beri nama siapa beat street hitam ini,
Saya beri nama, SNAPE. Ya! The prince of half blood.
Banyak kejutan dan hal baru yang bisa kita jumpai ketika melakukan perjalanan. Semua adalah pelajaran dan pengalaman untuk kita. Ditunggu perjalanan reading Snape berikutnya sodara-sodara.
Comments
Post a Comment