umur yang kedua

" karena kenangan atas ketika hidup yang dulu itu adalah umur yang kedua kali bagi manusia ". 

Begitulah sepenggal kalimat yang saya dengar dari video ceramah Buya Hamka. Buya Hamka dalam ceramahnya tersebut menjelaskan tentang sebab panjang umur manusia. Tentang "panjang umur" seorang manusia, dulu yang kuketahui adalah umur didunia yang seharusnya akan mati saat usia 50 tahun namun bisa bertambah menjadi 60 tahun, 70 tahun, atau lebih. Namun ternyata itu semua tidak tepat. Dalam ceramah Buya Hamka tersebut, ternyata yang dimaksud panjang umur yaitu kehidupan setelah kematian seorang manusia didunia ( umur kedua ). Lhoh kok bisa hidup lagi didunia setelah mati ?, Begini, kehidupan setelah mati bukannya seorang bangkit dari kubur lalu hidup kembali, bukan. Namun setelah seorang mati, dia hidup kembali, dia masih hidup. Dalam kalimat ceramah beliau, disebutkan "kenangan", nah kenangan inilah yang masih hidup didunia walau raga seorang sudah mati ditimbun tanah. 

" Dalam umur yang sekian pendeknya kita lalui di dunia, dia bisa dipanjangkan. Dengan apa?, Dengan sebutan, dengan amal, dengan bekas tangan, dengan iman dan amal Sholeh ", lanjut beliau dalam ceramahnya. 

Begitulah Buya Hamka memberi nasihat bagaimana memanjangkan umur didunia yang pendek ini. Sebutan akan ada jika seorang memberi kenangan dimasa ia hidup, kenangan itu bisa berupa amal perbuatan. Perbuatan yang bisa dilakukan adalah berupa bekas tangan. Dan tentunya dilandasi iman dan berdampak pada amal Sholeh. 

Dari semua cara yang disebutkan beliau untuk memperpanjang umur manusia, sesungguhnya banyak sekali yang bisa kita lakukan. Contoh saja, seorang yang pandai mengaji dan mengajarkannya. Dia semasa hidupnya selalu mengajarkan bacaan kitab kepada masyarakat dikampungnya. Dia sering menjadi imam dimasjid, dan juga memimpin pengajian. Saat dia sudah meninggal, maka badan sudah di kubur namun kenangannya semasa hidup akan terngiang-ngiang di masyarakat, bacaan fasih Al Qur'an yang akan diingat ditelinga, atau ajaran tajwid dalam membaca kitab yang membuat generasi masyarakat bisa membaca kitab dan tentunya pahala kepadanya yang akan terus mengalir.  Sebuah umur kedua yang sangat indah sekali. 

Sering kali juga kita mendengar kalimat 
" barang siapa suka bersilaturahmi maka akan dipanjangkan umurnya ". Dalam hal ini, dulu masih juga berfikir bahwa dipanjangkan umur adalah arti sesungguhnya. Namun setelah melihat dan mendengar dengan seksama aku baru tau bahwa panjang umur disini adalah sebutan yang selalu disebut berulang kali disaat diri mengamalkan silaturahmi. Pernah beberapa kali pergi menjenguk kerabat yang sudah tua. Maka sering sekali telinga mendengar ucapan orang-orang tua ini menyebut nama Simbah Kakung. Padahal Simbah Kakung sudah meninggal sejak diriku kecil namun karena kenangan atas nama itu, maka nama beliau tetap disebut hingga usiaku menginjak kepala dua ini.

" Lhoh ini lho yang disebut panjang umur. Walau Simbah sudah tiada tapi karena dulu sering bersilaturahmi kesanak keluarga, namanya tetap dikenang disebut berulang kali karena nama itulah yang teringat dipikiran mereka yang sering di sambangi ". Begitulah ibu memberitahuku saat kami bersilaturahmi dalam bulan Syawal tahun lalu. 




Comments

Popular Posts