secangkir sawah

Dua Minggu ini ada kebiasaan baru, ngopi. Lebih tepatnya ngopi sore. Apa bedanya dengan ngopi biasanya ?, Ngopi biasanya mungkin malam hari dan itu seringkali bersama kawan-kawan hingga larut karena asik berbincang, walaupun yang dibincangkan kadangkala sudah diulang berkali-kali. Ya tetap asik untuk dibincangkan dengan sedikit editing, haha. Kalau ngopi sore hampir selalu sendiri sih, hehe. 

Ngopi sore ini malah diinisiasi ketika pagi hari. Saat itu ada kuliah online via google meet, dan kebetulan paketan habis maka berangkatlah ke SJ ( secangkir jawa ). Yah aku belum nulis tentang SJ ini ya?, Nyusulah ya. Lanjut...

Jadilah cari WiFi di SJ ini. Buka? Iyalah 24 jam, dan bayangin aja suasana sepi heningnya. Karena saat itu pertama kalinya ngopi sendiri dipagi hari maka carilah spot yang lain dari biasanya. Dan terpilihlah spot lesehan dengan sawah bungah tepat disampingnya. Dan kuliah onlinelah pagi itu dengan senikmat-nikmatnya. Lesehan, segelas kopi, WiFi, dan hamparan sawah melengkapi pagiku itu. 

Setelah itu, timbulah rasa ketagihan untuk mengulanginya kembali. Bedanya lebih ke sore hari sih. Sembari berharap mendapatkan view sunset, walau kenyataan hanya mendapatkan percikan sinarnya saja. Haha rapopo, tetep nikmat kok. Kenapa SJ ?, Faktor lebih hening daripada Kokambar atau bento didekatnya itu yang membuatku nyaman. Ditambah suasana sawah sih. Yup, setelah dipikir-pikir memang sawah yang menjadi alasanku untuk menikmati segelas kopi sore hari di SJ. Lambaian padi yang selalu menyapa dan belaian dari nafas alam persawahan yang berhasil membuatku merasakan ketenangan kembali setelah seharian berjibaku mengisi waktu (padahal yo rebahan). 


Comments

Popular Posts