mengalir
Karena hidup ada saja masalah berdatangan silih berganti. Entah masalah itu kita sendiri yang mencarinya atau masalah yang mencari kita, sama saja. Kalaupun masalah itu sudah tidak ada. Mungkin ada satu kemungkinan, bahwasanya kita sudah mati.
Pernahkah kalian merasakan berada di titik yang membuatmu tidak berharap dengan sesuatu apapun, melainkan harapan sederhana seadanya, ikhlas menerima apapun yang terjadi. Mengalir mengikuti kemana jalan cerita hidup yang sedang dijalani. Sebenernya itu baik, karena dengan itu rasa kecewa bisa diminimalisir. Bukankah rasa kecewa sejalan dengan tingginya suatu harapan, jika tinggi yang diharapkan maka tinggi juga rasa kecewa yang bisa dirasakan nantinya, pun juga sebaliknya. Paling tidak mindset kita harus tetap menganggap apapun yang akan terjadi adalah hasil yang baik untuk diri kita. Bukan kecewa namun rasa syukur yang harus banyak kita kuatkan.
Haha, iya saya pun merasakan. Tetap ada harapan tetap ada kemungkinan kecewa yang dirasakan. Maka benar kata temanku,
" Selain ekspektasi-harapan, dihidup ini kita harus belajar untuk menyiapkan wadah kekecewaan ".
Lagi-lagi dengan kita menyiapkan wadah khusus untuk kekecewaan kita nantinya, maka rasa kecewa akan bisa kita minimalisir karena kita sudah menyiapkannya terlebih dahulu. Tidak bisa hilang?, Dengan berat hati, tidak kawan.
Tetap saja mari perkuat dengan doa dan usaha, semoga apa yang diharapkan terwujud, atau apa yang akan terjadi nantinya adalah kebaikan untuk kita.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216).
Comments
Post a Comment