serangan fajar
Pagi ini mendapatkan serangan fajar. Bukan serangan dari musuh, melainkan serangan dari fikiran sendiri. Ya Overthinking di pagi hari. Bulan ini diriku sekarang akan menginjak usia ke-22 tahun, dan fikiran mengajaku untuk bertanya - lebih tepatnya mempertanyakan - tentang apa yang telah di lakukan dan dicapai hingga sekarang. Tidak sekedar bertanya, tapi mempertanyakan tentang mengapa semua itu bisa terjadi. Mengapa penyesalan-penyesalan itu terjadi!.
Mengapa banyak yang belum tercapai diusia ini,
Mengapa belum bisa mandiri,
Mengapa belum bisa menghasilkan untuk kebutuhan sendiri,
Mengapa masih seperti bocah yang harus terus dibimbing, dikejar-kejar untuk melakukan kewajibannya,
Mengapa masih tidak tepat waktu,
Mengapa masih belum bisa disiplin,
Mengapa banyak ilmu yang belum dipahami dan dipelajari dengan baik
Mengapa belum bisa membedakan kebutuhan dan keinginan,
Mengapa belum bisa menahan hawa nafsu yang jelas-jelas merusak,
Mengapa mengapa dan mengapa!
Sementara diri sudah mulai di semester tua. Banyak yang harus dikejar agar maksimal nantinya. Menjadi dewasa itu memang asyik tapi semakin sadar bahwasanya banyak tanggung jawab yang harus di pinggul. Banyak kepercayaan yang harus di bayarkan. Banyak hal-hal yang memang harus disingkirkan, fokus!
Diri ini masih saja bermain-main santai dengan dalih menikmati perjalanan hidup. Padahal masih banyak yang harus di tanam dengan prihatin agar bisa menuai dengan baik pada nantinya.
Satu sisi ketakutan-ketakutan itu terus saja menghantui. Bagaimana nanti, tentang kuliahku, tentang kepribadianku, tentang ibadahku, tentang orang tua yang semakin menua, tentang tantangan dunia yang semakin membabi buta, tentang skill hidup mandiri yang masih minim tentang semua kelemahan yang terus di sadari namun tidak dihiraukan. SADARLAH!
Pada akhirnya, aku mulai merasakan menjadi pria dewasa. Tentang bagaimana menyembunyikan penderitaan hanya untuk dirasakan sendiri. Tentang berbagi dengan orang-orang yang dicintai. Tentang kerasnya hidup yang mulai terang-terangan menghadang. Tentang banyaknya ketakutan untuk melangkah. Kehati-hatian dalam melangkah. Baiklah..
Semoga Alloh mempermudah segalanya,.
Comments
Post a Comment