umur panjang ibu

Pagi ini di teras dengan sebuah buku "laut bercerita" yang masih setia aku lahap lembar demi lembarnya. Biru Laut yang sedang dalam pelarian dengan kawan-kawannya mengalami kekosongan yang amat sangat karena tidak bisa bertemu orang-orang terdekat selama hampir dua tahun masa pelarian. Dengan keluarganya, ia merindukan adiknya Asmara, bapaknya dan ibunya. Terlebih lagi suasana makan bersama dengan masakan superlezat dari ibu. 
....... 
Tentang ibu, ada nasihatnya yang selalu kuingat untuk anak lelakinya ini. 
" Ojo cobo-cobo mengko ketagihan ", 
Kalimat diatas keluar agar anaknya ini tidak ngawur dalam mencoba-mencicipi hal baru dalam pergaulan masa mudanya ini. Ya itu sangat menjagaku, ya sesekali khilafah. Ibu selalu membolehkan diriku pergi kemanapun dengan siapapun, asal jangan lupa pada kewajibannya. Sebenarnya sebuah anugerah dimana orang tua memberikan rasa percaya kepada anaknya, walaupun hal itu juga menjadi beban. Beban karena takut hianat atas apa yang sudah dipercayakan. Emm semoga bisa amanah. 

Tentang ibu, aku belajar mencintai. Ingat, "cinta itu kata sifat. Mencintai adalah kata kerja, mencintai adalah ketika cinta itu diterapkan dalam perilaku". Karena ibu aku percaya bahwa mencintai lebih penting dari cinta, perlakuan lebih penting dari pada ungkapan-pengakuan. Ibu yang tak pernah mengungkapkan cinta-nya. Tapi dari perlakuannya kepada keluarganya aku tahu bahwa ibu mencintai kami, keluarganya. Bicara tentang ibu tak akan habis-habisnya. Tak cukup kata-kataku mengungkapkannya tak ada kosa kata yang sanggup menggambarkannya. Hanya sedikit, hanya gambaran sederhana. 

Hari ini, pagi ini, ia menjalani keseharian seperti biasanya. Ibu sedang mecuci piring dibelakang. Aku dekap dari belakang, ku cium dalam di ubun-ubun yang hangat itu. 
" Selamat bertambah usia ibu, ". 
Ucapku dalam, tanpa bisa didengarkan. Tapi aku yakin ibu merasakannya. 



Comments

Popular Posts