Malam kelam di bumi sembada
Anthem Sampai Kau Bisa terdengar tanpa nyanyian malam ini. Hanya intrumen musik yang mengiringi malam yang kelam ini. PSS Sleman kalah lagi dikandang, serempak diam membalikan badan menjalankan ritual rutin sesudah match. Kalian tahu, intrumen antem Sampai Kau Bisa dapat membuat merinding siapa saja yang mendengarnya, apalagi intrumen itu di dominasi dengan alat musik biola. Kalaupun bukan karena malu mungkin diri ini sudah beberapa kali seharusnya bisa dengan lepas menitikan air mata. Alunan musiknya memang dapat membuat suasana menjadi haru ria, atau sisi lain karena diri saya memang mudah untuk tersentuh dengan hal – hal seperti itu. Tentunya penjiwaan akan sangat mempengaruhi suasana di dalam hati.
Malam ini bukan malam yang istimewa bagi bumi sembada. Sejak
sore sudah beredar info kehilangan karena ulah oknum mengatasnamakan suporter. Bisa
dibilang belasan HP raib malam ini. dan sayangnya 3 poin juga turut hilang. 3
kali kalah dikandang sendiri, dirumah sendiri, dihadapan ribuan supporter
sendiri. Sampai kau bisa…
Antem malam ini tidak benar – benar tanpa nyanyian, terdengar
sayup kanan kiri tetap menyanyikan anthem dengan suara yang tak lantang seperti
biasanya. Seperti bicara, tidak keras, hanya berbisik, lirih. Namun seperti itulah
yang kadang menambah suasana magis nan haru dalam anthem ini. Seperti ketika
anthem ini dilantunkan dengan khusyuknya di tempat peristirahatan terakhir salah
satu keluarga kita yang belum lama ini pergi menuju ruang selebrasinya yang
kekal.
Malam ini berita kehilangan memenuhi time line sosial media.
Kehilangan barang, kehilangan 3 poin dan... Malam ini, dini hari ini kabar
kehilangan ditutup dengan perginya salah satu keluarga kita lagi dan lagi. Kehilangan
barang, kehillangan 3 poin, dan kehilangan salah satu keluarga... Malam yang kelam, amat sangat kelam.
Luka yang lama belum kering sepenuhnya, datanglah luka yang
baru menambah perih yang belum dan takkan mungkin hilang sepenuhya.
Sleman Till I Die!
Comments
Post a Comment