Mengingat kembali

Sadar atau tidak, kita memang sedang hidup dimana waktu berjalan dengan begitu cepatnya. Sudah awal tahun 2024 saja, sepertinya baru kemarin kita membuat resolusi 2023 setelah melewati tahun-tahun kelam dalam pandemi. Sebagai salah satu manusia yang masih bertahan, selain rasa syukur yang terus di panjatkan, tentunya banyak hal pelajaran hikmah setelah pandemi yang bisa kita ambil. 

Pandemi saat itu datang dan memaksa kehidupan super cepat ini untuk seakan-akan berhenti. Banyak sektor yang menggerakkan kehidupan tiba-tiba kolaps, gaya hidup berubah drastis. Pembatasan massif dilakukan agar menghambat virus menyebar. Kita menjadi aware dengan lingkungan sekitar yang mungkin sudah lama kita lupakan. Sebagai makhluk sosial kita diuji. Banyak yang mungkin kesulitan melewati ujian itu, karena egoisme yang masih tinggi. Tapi lebih banyak yang bisa melewati ujian itu bersama-sama dan survive hingga pandemi berakhir. Satu dari kita adalah bagian dari kita. Saling berkaitan satu sama lainnya. Melatih rasa saling empati, rasa saling percaya, dan rasa saling tanggung jawab. 

Selain itu, kesederhanaan hidup kembali dalam sendi-sendi sosial kita. Kita diingatkan tentang hal-hal mendasar dalam hidup. Kebersihan dan kebersamaan. Mungkin ritual keseharian yang sering kita lakukan tapi sering juga kita lakukan tanpa kesadaran penuh. Hingga pandemi datang memaksa kita untuk menyadari dan menghargai itu. Bersalaman ketika bertemu, berkumpul di ruang keluarga, bercengkerama tanpa jarak, dan hal sederhana yang sering kita lakukan. 

Yang terakhir, waktu dunia yang seakan dihentikan itu dipaksa untuk kembali hidup dengan lambat. Hingga kita bisa merasakan sedetail mungkin waktu demi waktu berjalan. Menghitung hari demi hari dengan pengharapan penuh saat isolasi, entah diri kita sendiri atau orang-orang disekitar kita. Merasakan setiap detiknya keadaan tubuh dan sekitar kita. Hidup jadi lebih bisa kita sadari. Memaknai kehidupan kembali. 

Comments

Popular Posts