menanam dan merawat
![]() |
masjid adalah taman bermain |
Dahulu saat masih seusia bangku sekolah, diajak ngaji di
masjid kampung itu masih mudah untuk dibujuk rayu. Karena diusia segitu, asal
berkumpul bersama teman itu sudah mengasyikan. Apalagi ditambah dengan hidangan
yang disediakan, wah tambah semangat lah jiwa kecil kita. Itupun mungkin ada
perintah dari orang tua kita untuk ikut pergi mengaji, walaupun tanpa itu saja sebenarnya
kita tetap berangkat mengaji, namanya juga anak – anak, yang diketahui hanya
main dan makan saja. Asal dua faktor itu terpenuhi, kita akan berangkat.
Semakin besar, semakin bertambah pula faktor yang membuat
kita melakukan sesuatu. Tentu tidak munafik, walaupun sudah tumbuh besar tetap
saja makanan adalah faktor yang mutlak harus dipenuhi. Selayaknya jika dahulu
merasa cukup dengan cemilan, tubuh yang sudah besar ini masih kurang jika hanya
roti bakar gorengan itu saja. Minimal harus ditambahkan Mie ayam. Itung – itung
membantu pemerintah dalam memenuhi program kerja nasi gratis. – tapi kan ini
mie ayam ngga make nasi.
Bagaiamana dengan iming – iming “pahala surga” atau ditakuti
dengan “dosa neraka” ?
Sedari kecil kata-kata pahala, dosa, surga, neraka, adalah
sesuatu yang sering sekali diberikan kepada kita. Itu adalah hal dasar yang
semua anak pasti tahu. Tapi balik lagi, walaupun kita tahu apa itu surga neraka
dan apa itu pahala dosa tetap saja dunia kami masih tentang bermain dan
bermain. Ketika besarpun kita tahu itu, tapi belum sadar aja. Entahlah.
Terlepas hal diatas, seiring berjalannya waktu kita sebagai
manusia akan bertumbuh dan belajar. Mungkin tetap berharap ada snack, minuman,
dan hidangan lainnya tapi itu bukan lagi faktor utama. ( walaupun kalau ngga
ada yang di grenengi ). Mungkin ada faktor seperti tanggung jawab karena jika
ada undangan ya sewajarnya datang (jika berhalangan ya titip absen). Atau karena
tanggung jawab, namanya juga ngaji rutinan kalau ngga ada yang datang terus
pie?. Bisa jadi sudah ada yang berfikir bahwa semua ini adalah peran yang harus
dilakukan, sesederhana memainkan peran. Efeknya akan mendapat pahala dan
rahmat-Nya (yakin to), duniawinya ya dapat makanan, silahturahmi berbincang
saling transfer berita tetangga. Astaghfirulloh.
Mau ke masjid sudah alhamdulilah. Ada yang datang syukur
alhamdulillah, ada makanan alhamdulillah, ada regenerasi alhamdulillah,
Pada akhirnya, peran manusia hanya mengupayakan, sisanya biar
Alloh yang ngatur.
“ Manusia itu bertugas menanam dan merawatnya, yang menumbuhkan dan
memunculkan buahnya bukan tugas manusia. Ada Alloh” – mbah Nun.
Comments
Post a Comment