Menikah Hemat dengan gaya
Pernikahan impian seorang lelaki kelahiran Jogja ini memang terkesan sesuai istilah kotanya yang mempunyai UMR rendah, hemat dengan gaya dengan pernikahan sederhana. Bahasa kerennya, intimate wedding. Sesuai namanya, pernikahan ini akan berlangsung intim, dihadiri oleh orang-orang terdekat saja. Walaupun realita agaknya saya akan berfikir susah, karena kita hidup di desa dengan budaya sinoman itu. Susah bulan berarti tidak bisa, ambil saja perwakilan RT RW sudah sah.
Pernikahan akan seperti gathering dimana semua yang hadir akan bersuka ria dengan asyiknya merayakan hari bahagia itu. Acara formal hanya akan ada pada saat sesi akad saja, setelahnya marilah bersuka ria. Tidak ada template datang salaman makan pulang. Yang ada kalian datang hahahihi terus sampai acara selesai. Pun saya dan pasangan tidak akan terus menerus dipajang di depan. Saya akan berkeliling kesana kemari menyapa orang-orang terdekat yang telah hadir.
Hemat dengan gaya, tentu itu. Tapi bukan berarti murahan. Insyaallah ini adalah pernikahan yang tidak akan terlupakan oleh saya dan pasangan tapi juga oleh mereka yang datang. Gathering kok, serulah.
Agaknya ini masih halusinasi, tentu banyak teman akan bilang "susah san, semua (keluarga) ingin pesta", tapi kita lihat saja esok ya.
Wkwkwk
Comments
Post a Comment