Heran

CORONA! Bagaimana sedulurku semua, masih negatif kan ?, Hehe. Seharusnya aku sudah menulis uneg-uneg ku tentang virus ini pada saat pak Presiden tercinta kita mengumumkan kasus positif pertama di Indonesia pada 2 Maret lalu. Tapi ternyata di draf tidak tersimpan dengan baik, huhu. Yowis. Jadi bagaiman sekarang ?, Apakah anda sudah ngeh dan waspada atau masih santuy bin goblok?!. 

Jujur saja, bisa dikatakan diriku ini ware sekali dengan virus ini sejak awal Maret. Dimana sebelumnya juga berseliweran di linimasa timeline Twitter tentang ngerinya wabah ini dan juga dibarengi oleh kekonyolan pemerintahannya diikuti oleh masyarakatnya. Heran!. Bagaimana bisa sebuah virus mematikan yang sudah terjadi di dunia sejak Wuhan di bulan Januari lalu dan kemudian menyebar dengan cepat kepenjuru dunia. Terlihat disitu bagaiman negara - negara pada bulan Februari sudah mulai bergerak mencegah dan menanggulangi virus ini. Negeri kita ?, Tidak dengan tanah air kita ini. Pemerintah saat itu seperti bodo amat dengan ke riwehan yang sedang terjadi di berbagai negara. Menurutku saat itu, kenapa dinegara tetangga sudah ada yang positif terkena virus ini, dan wkwkland masih belum ada info mengenai pasien positif itu karena kita tidak mempersiapkan segala hal untuk menanggulangi wabah ini atau memang kita tidak tahu. Bukan saja tidak tahu, tapi tidak tahu tanpa disertai kewaspadaan untuk mencari tahu dan waspada. Iya goblok sekaleeee. Hem. 

Lihatlah juga bagaimana wabah ini di jadikan jookes, dan bualan para pemerintahan kita lengkap dengan buzerp dan pendukungnya yang goblok!. Di atas, pemerintah pusat dan pemerintah daerah seperti tidak singkron, iya tidak jelas. Tidak ada informasi yang pasti yang bisa membuat ketenangan dimasyarakat. Yang nyata adalah ketidak kompakan Pemprov DKI dengan pemerintah pusat, dimana bapak gubernur Jakarta sudah aware mendahului pemerintah pusat, namun yang terjadi adalah pemerintah pusat membantah setiap sikap dari Pemprov dan masih banyak lagi kekonyolan yang ditotonkan pemerintahan kita yang membuat masyarakat bukannya semakin ngeh, tapi malah semakin bingung dan lini masa sosial media semakin gaduh. Buzerp juga tak tinggal diam untuk menggoreng wabah ini sebagai pekerjaan utamanya. Cuuuk ngene temen ta ya. 

Alhasil dapat kita lihat dengan akal sehat dan mata telinga kita masing-masing. Keterlambatan penanganan di awal menimbulkan Mala petaka sekarang. Jakarta sudah darurat, dan virus yang seharusnya bisa dikarantina untuk dipusatkan di satu titik DKI, sekarang sudah menyebar luas di penjuru pelosok negeri Wkwkland ini. Para perantau yang singgah di DKI untuk mencari nafkah sudah mudik awal dikarenakan kebingungan mereka atas nasib kedepanya di Ibu Kota itu. Mereka membawa oleh-oleh sepesial ke kampung halaman masing-masing. Pemerintah pusat seakan gagap, tidak tahu apa yang harus diperbuat. Lebih tepatnya lambat dan juga tidak berani mengambil resiko untuk mencegah kemungkinan terburuk dari wabah ini. Nyata, pemerintah daerah bergerak sendiri tanpa koordinasi yang baik. Banyak daerah yang sudah bergerak, namun bagaimanapun mereka bergerak seperti kesebalasan klub bola tanpa sebuah strategi dari pemimpinya. Semua pemain memainkan peran masingasing didaerahnya tanpa sebuah koordinasi. Bubar Ambyar!. 

Pun juga sedihnya, kekonyolan diatas diikuti sebagian masyarakat kita. Sikap santai menyepelekan alias goblok, dipamerkan masyarakat kita. Saya jelas tidak menyalahkan mereka yang tetap menjalani aktivitas seperti bIasa dikarenakan tuntutan untuk mencari sesuap nasi bagi keluarga dirumah. Tapi untuk mereka para pekerja yang sudah dipastikan gajinya setiap bulan, untuk mereka yang sudah diberikan libur berkegiatan, dan apalagi untuk pengangguran kelas akut, kalian ini seharusnya bersyukur karena bisa lebih mewaspadai persebaran dan penularan wabah ini. Kenyataan tinggal kenyataan, disuruh dirumah, tapi pada keluar tidak jelas!, Tetap berkumpul dan nggibah, disuruh hidup sehat ngeyel, disuruh hidup bersih ngeyel, disuruh jaga jarak ngeyel. Malah nyepeleke!. Blok! 

Jujur saja, bisa dikatakan saya memenset pikiran untuk skenario terburuk seperti Italia yang sudah tembus 100 mayat per harinya. Terlepas dari perbedaan dari segalanya, cuaca, makanan, kebiasaan. Masyarakat disana dalam menyikapi virus ini di 2-3 Minggu awal persis seperti masyarakat Wkwkland ini. Leha-leha, dan pada akhirnya duar!!!. Yo iku lur yang aku takutkan. Dan mungkin Minggu Minggu ini akan mulai naik dan naik. Karena sepertinya kita belum mencapai ledakan dahsyatnya. Italia yang medianya super canggih saja poraporanda dihajar apalagi kita. 

Namun bagaimanapun itu sebuah kelebihan kita dalam menyikapi sesuatu hal agar tidak panik dan membuat imun tubuh tidak drop. Semoga kita diberikan kesehatan, dan semoga wabah ini segera berakhir. Karena dalam hitungan beberapa hari lagi, kita umat Muslim diselurub dunia akan memasuki bulan suci Ramadhan :)

Comments

Popular Posts