KULIKOPI

Kuli kopi, tempatnya kecil (jika dibandingkan dengan warkop atau coffe lainnya semacam basa-basi,Mato,SJ,dll), kira kira 6x10 meter. Berdesain sederhana, seperti kebanyakan warung kopi biasanya, interior kayu mendominasi, dan juga lampu remang-remangnya menambah suasana hangat. 

Dulu, awal mengenal Kulikopi ini karena diajak teman satu organisasi dikampus. Sudah sejak lama sih mendenger tempat kulikopi, ya karena memang tempat ini biasa mereka ngopi sambil kumpul, bisa dibilang markasnya haha. Waktu itu mereka mengajakku pergi ke kuli, ngobrolin organisasi yang kita ikuti bersama. Setelah itu malah jadi sering kesini, selain Deket kampus, Deket kos-kos mereka juga dan tentunya paslah dikantong.

Bisa dibilang Kulikopi menjadi tempat nongki yang paling banyak disinggahi sejauh ini, sudah banyak gibahan, diskusi, atau obrolan nggak jelas yang dilakukan di kuli ini. Ada satu tempat lagi sih yang sering disinggahi bersama mereka teman-teman satu organisasi buat kumpul, lokasinya cuma sebelahan doang, Lumbung Resto namanya. 

Di masa pendemi ini, kulikopi pada awalnya juga ikut tutup seperti tempat-tempat lainnya. Merasakan sepi juga awalnya, karena saat itu, awal tahun 2020 ini aku lebih intens menghabiskan waktu disini. Pendemi datang, teman-teman pulang kampung, kuli tutup, lengkap sudah. Sekitar bulan ramadhan Kuli akhirnya buka kembali setelah beberapa kali aku sengaja lewat sekalian nengok kuli, haha. 

Dan sekarang, walaupun ada tempat baru yang lain di dekat sini,  namun diriku merasakan bahwa kulikopi tetap menjadi salah satu tempat favorit karena mungkin kuli ini tempat pertama dan lebih lama menemani kumpul-kumpul bersama mereka. Dan suatu waktu aku menyadari bahwa kelebihan kulikopi ialah karena tempatnya yang lebih sepi dari pada yang lainnya. Apalagi jika menyendiri, haha akhirnya diriku ketularan salah satu temanku, menyendiri sembari menikmati segelas kopi. 

Haidar namanya, seorang pujangga tong kosong nyaring bunyinya, haha. Dialah yang lebih dahulu mengenal tempat ini. Katanya sejak semester awal kuliah disini, dia sering menghabiskan waktu sendiri di Kulikopi, kasian. Ya saya mengikuti caranya dalam menyendiri di tempat ini. Jalan Sunyi katanya. 

Cerita singkat ini Insyaalloh hanya sebuah pembuka. Walaupun pendemi mengacaukan kenangan-kenangan yang seharusnya diabadikan, namun esok semoga waktu masih sedia membagikan sedikit kenangannya. 

-Kulikopi 30 Agustus 2020 




Comments

Popular Posts