JUNI

Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

(Supardi Djoko Darmono:Hujan Bulan Juni )


Juni tahun ini masih bersama Pandemi yang nampaknya masih setia dan makin percaya diri menampakkan diri. Lonjakan cukup parah terjadi di bulan ini, rumah sakit over, tabung oksigen langka, dan berita berita duka terlalu sering aku dengar dengan jarak yang sangat berdekatan. Apalagi ditambah teman-teman yang selama ini baik-baik saja sudah mulai terpapar Covid walau tanpa gejala dan yakinlah mereka sudah beberapa kali terkena namun tidak test saja. 

Bulan ini adalah bulan istimewa bagiku, apalagi kalau bukan karena Juni adalah bulan kelahiranku di dunia. Karena itu juga diriku mencoba untuk memaknai lebih dalam dan bijak tentang diriku maupun apa yang terjadi di sekitarku. Banyak cara yang coba aku lakukan untuk mempermudah diriku ini memaknai setiap langkah - langkahku.

Comments

Popular Posts