niat baik harus di segerakan

Beberapa waktu lalu salah satu senior saya meninggal dunia. Bersamaan dengan waktu wisuda. Hari itu rasanya campur aduk, ada suka karena hari itu teman-teman wisuda, dan ada duka karena salah satu seniorku meninggal dunia. 

Mas Riad namanya, angkatan 2015. Alhamdulillah diriku beberapa kali berinteraksi dengan mas Riad, walaupun hanya hitungan jari tapi cukup menyimpulkan kesanku kepada mas Riad. Seorang yang murah senyum. Siang itu aku berangkat dengan lima teman yang lain ke rumah duka, Kebumen, mewakili teman-teman lain yang berhalangan hadir.
--------------------------
Tau ngga, beberapa waktu sebelum bulan puasa, kami sudah ada niatan untuk main kerumah mas Riad. Namun sayang niatan itu hanya wacana. Dan itu cukup membuat kami menyesal karena tidak jadi merealisasikan ajakan untuk main ke rumah mas Riad waktu itu. 

Bagiku ini adalah Dejavu yang berkali-kali kulakukan. Jujur ini bukan kali pertama mengalami penyesalan ini. Beberapa kali ingin pergi silahturahmi karena sudah lama tidak bersua namun tidak terlaksana. Dan baru dilakukan ketika orang yang ingin kita kunjungi meninggal dunia. 
" Padahal kemarin mau kesana ya, "
" Kan udah dibilang, ayok main ke sana "
" Kenapa ya kita ngga jadi ke sana "
Kalimat-kalimat penyesalan itu seakan sering aku lafalkan. 

Kepada diriku dan kalian yang membaca tulisanku ini. Ketika diri kalian ada niatan untuk mengunjungi seseorang, atau niat baik lainnya, maka segerakan. Karena tidak ada yang tahu bagaimana esok akan terjadi. Waktu tidak akan terulang, momen tidak akan terulang. Umur tidak ada yang tahu. Ketika ada kesempatan maka lakukan. Sehingga rasa penyesalan-penyesalan itu dapat kita minimalisir.

Untuk mas Riad, terimakasih. Husnul khatimah mas. 

Comments

Popular Posts