sunyi yang membisingkan
Siang hingga sore ini di Sekret kembali. Tempat ini memang nyatanya rumah kedua bagiku untuk beberapa tahun terakhir. 5 ketua telah aku rasakan, dan kemungkinan bertambah menjadi satu jika aku lulus sesuai rencana pada Maret tahun depan.
Sering kali ruangan ini senyap dan sunyi. Detak jantung dan jarum jam bergantian mengisi kesunyian. Sepi adalah kejujuran katanya. Saat sepi apa-apa yang jujur dari dalam akan keluar dengan sendirinya. Seakan memanfaatkan waktu luang ini yang jarang ia dapatkan ketika ramai untuk berbicara dengan dirinya. Sejujurnya.
Ketika itu, ruangan yang sunyi senyap ini pun tiba-tiba menjadi bising. Di serang dari berbagai penjuru, mulai dari kesedihan, penyesalan, harapan yang tak kunjung datang,dan kebahagiaan yang harus aku hadirkan untuk mengimbangi. Dari bising yang datang, kekhawatiran mendominasi tanpa rasa bersalah. Membuat diri ini merasa dipecundangi kehidupan. Di bulan yang istimewa ini, usiaku akan menginjak 23 tahun. Sebesar anak laki-laki ini belum bisa memenuhi harapan-harapannya. Masih sibuk dengan urusan tak jelasnya. Melakukan banyak hal agar rasa pedih itu tidak ada tempat dan waktu untuk hadir di dalam hidupku ini.
Belum bisa mandiri, belum bisa membanggakan, belum bisa menjadi laki-laki yang tangguh. Aku dipecundangi kehidupan.
Comments
Post a Comment