Pertanyaan ini sangat menyebalkan



Kalian pasti sering dengar pertanyaan dengan kata depan kapan, kapan dan kapan. Pertanyaan ini memang menyebalkan. Tapi ada pertanyaan lain yang ketika mendengarnya membuat saya diam dan tiba-tiba memasuki ruangan sunyi. Menyebalkan sekali. Pertanyaan itu adalah, "Gimana rasanya sudah sampai pada titik ini ?". 

Detak jarum jam seakan berhenti. Memberikan ruang waktu sunyi untuk merespon pertanyaan tersebut. Tak hanya itu, fikiran pun memutar kembali memori ingatan untuk di rasakan satu persatu. Kemudian satu tarikan nafas panjang dilakukan. 

Pertanyaan itu sedang sering saya tanyakan kepada teman-teman saya. Responnya beragam, ada yang langsung menjawab, ada yang diam seperti mengingat-ingat kembali dirinya dimasa lampau, ada pula yang berkaca-kaca dan terbata-bata. Satu hal yang saya tangkap adalah rasa syukur dan bangga terhadap diri sendiri yang sangat kuat energinya. Pernyataan itu membuat waktu berhenti, memberikan ruang yang tenang untuk merefleksikan diri. Mengingat yang lalu kemudian timbul rasa syukur yang di panjatkan. Ya, kita semua tumbuh. 

Pertanyaan itu membantu kita untuk bersyukur menghargai diri sendiri. Dimana titik kita berada sekarang ternyata jalan yang sudah dilalui tidak mudah juga, ketakutan, kekhawatiran, duka lara, dan nyatanya bisa kita lewati. Tentunya banyak juga bahagia, suka ria yang luput untuk kita rasakan kehadirannya. 

Kita jadi tahu, bagaimanapun lika-likunya, apapun dramanya, kita semua tumbuh. Tumbuh dan berkembang sesuai versi kita masing-masing. Hingga nanti, hingga menjadi versi terbaik diri kita sendiri, bukan versi orang lain. 

Pertanyaan itu menyebalkan. 


Comments

Popular Posts