26


Berat rasanya untuk menuliskan angka yang ada di judul tulisan ini. Sebuah angka yang menandakan sudah berapa tahun anak ini hidup. Sudah berapa tahun anak ini bertumbuh. 26 tahun sudah anak ini ada di dunia. 

Berat, karena mungkin saya merasa 26 adalah angka yang sudah menunjukkan usia yang tidak lagi "main-main" namun nyatanya orang ini masih dangdungdes. Jauh dari pencapaian-pencapaian pada umumnya manusia di usianya. Intinya malu sodara... 

Menerima kenyataan adalah awal untuk menatap kedepan. Baiklah, tetap bergerak memperbaiki ketertinggalan yang ada dan terus bergerak menuju tujuan yang ingin - harus dicapai. 

Seharusnya memang di usia segini, di usia yang masih bisa dikatakan anak muda ini saya masih bisa banyak melakukan explore dan berproses dengan ambisi yang tinggi. Bagaimanapun jiwa muda, tenaga muda memang selayaknya kita pakai untuk itu. Kebermanfaatan bagi diri kita sendiri dan tentunya orang lain. 26 tahun, syukur alhamdulilah masih bisa mengikuti serangkaian kegiatan bersosial di tempat saya berpijak, entah kampung halaman, kampus, dan lain-lainnya. Walau tidak menutup kemungkinan, kebelakangan ini semua hal itu mulai diturunkan intensitasnya. 

Kata orang tidak ada kata terlambat. Nyatanya itu hanya kalimat penghibur sekaligus motivasi agar tiap kita tidak berhenti untuk terus berupaya. Standar capaian manusia begitulah adanya. Tinggal bagaimana kita menyikapinya dan bertanggungjawab atas apa yang sudah kita mulai. Bergerak dan perbaiki. Kejarlah segalanya, keterlambatan dan impianmu itu. 


Untuk memaknai usia ini rasanya berat sekali saya lakukan. Merasa banyak bicara - hanya berteori saja. Bukti nyata mengupayakan masih jauh dari harapan. 

Sekian tulisan edisi spesial kali ini. Perbaiki segala keadaan, keterlambatan, dan pola hidup. Semangat, jangan lupa untuk terus merawat. 

13.JUNI.2025 




Comments

Popular Posts