terbit dan tenggelam

Apapun yang terjadi malam ini. Keputusan apapun yang diambil. Terimalah dengan lapang dada, lapang hati dan lapang logika. "Kita udah dewasa", begitu katanya. Maka semua telah dibicarakan. Tidak ada keputusan sepihak atau egois. Semua berdasar hasil musyawarah antara hati dan pikiran. Bagaimana jika Keputusan itu belum bisa kamu terima dengan lapang dada, lapang hati , maupun lapang logika? Jawabanya adalah kamu harus merimanya. Dengan itu, berarti kamu menerima kenyataan yang ada. Bukan lari. 

Apapun itu, matahari terbit atau tenggelam, hidup tetap akan berjalan. Tinggal bagaimana kamu menyikapinya dan mengisi waktu setelah itu. Berpikirlah, agar kamu adil dalam menyikapi dan mengisi waktu itu. Jangan terbalik. 

Jika matahari terbit, maka awali waktu itu dengan semangat membara. Bekerjalah menjadi manusia. Isilah waktu itu dengan sebaik-baiknya. Jalani tanpa menggerutu, atau penyesalan. Berusahalah. 

Namun jika matahari terbenam, senja sendu mungkin akan kamu rasakan. Tapi itu hanya sesaat, sebelum gelap menyelimuti. Dan jangan berfikir gelap membuat waktu berhenti. Ingatlah, bahwasanya masih ada bulan bintang yang menemani dirimu untuk mengisi waktu itu. Dengan tenang, jalani hari itu dengan semaksimal mungkin. Perkuat tirakatmu, apalagi di waktu sepertiga yang telah dijanjikan. 

waktu itu pun tak akan lama. Maka bersiaplah untuk menyambut fajar. Harapan baru bersama suasana baru dan mungkin teman baru. 

Lembutkanlah langkah kakimu. Hatimu tak sudi jatuh tersandung kembali. Pelan namun pasti, semoga langkahmu juga pasti. 


Comments

Popular Posts