apakah kamu rumah ?

Memang, diriku menemukan telinganya, diriku menemukan teman bercerita, diriku menemukan tujuan untuk validasi, diriku menemukan rasa nyaman tenang kembali ketika tubuhnya berada di sampingku. Walaupun perang batin terus saja pecah di dalam sini. 

Rumah, tempat pulang. Pulang, hal terakhir-tempat kembali-dari setiap perjalanan. Aku tak tahu pasti apakah denganmu diriku menemukan arti pulang itu. Ketika dunia sudah tidak menawarkan apapun lagi, dirimulah yang akan selalu terngiang dalam ingatan. Bahwa dirimu saat ini adalah tempatku bercerita, tempatku meminta validasi, tempatku meminta segala saran, tempatku beristirahat, tempatku menumpahkan segala hal yang ingin aku bagikan. Semuanya. 

Namun logika akan mempertanyakan, 
Apakah dia benar-benar rumah?
Tentu pertanyaan itu tidak ditujukan langsung kepada dia, tapi kepada hati yag bertanggung jawab penuh akan rasa ini. Lagi-lagi bukan maksud membuat bimbang dan resah, logika bermaksud baik agar hati tidak mengulangi kesalahannya yang sama. 

"Apakah kamu rumah ?"

Comments

Popular Posts