oleng Kapten
"Kapal oleng Kapten",
begitu kata navigator, salah satu kru dikapal ini. Kapten terdiam, dan hanya mengangguk. Kemudian navigator melanjutkan tugasnya mengawasi keadaan perairan laut yang ombaknya sedang dahsyat ini. Para kru yang lainnya sibuk dengan kesibukannya masing-masing yang entah itu tugasnya atau bukan. Mereka hanya menjalankan apa yang bisa dijalankan sembari menunggu kapten memberikan arahan.
Entah apa yang sedang dipikirkan kapten kapal tersebut, kadang merenung, kadang sibuk, kadang diam namun otaknya bekerja memikirkan entah apa itu.
Lautan semakin ganas, begitulah yang dirasakan para kru kapal dibagian bawah. Mereka sudah merasakan bahwa kapal ini sedang tidak baik-baik saja dan jika didiamkan akan membahayakan kapal dan kru yang ada didalamnya.
"Kapten!, Apa yang harus kami lakukan?!" Teriak pengawas yang ada diatas layar dengan nada tinggi mengagetkan sang kapten.
"Nasib kapal ini tergantung bagaimana perintah kapten. Kapal dan seisinya mengikuti arahanmu Kapten!. Sadarilah kapten!, diam dan banyak berfikir tanpa tindakan adalah omong kosong. Kami butuh arahan yang jelas darimu Kapten!. Fokuslah untuk menuju pulau terdekat dahulu kapten!. Mengapa kapal kita malah terombang-ambing kesana kemari dan tidak menemukan pulau untuk berlabuh. Sadari kapten!, kita lelah, logistik dan bahan bakar di kapal kita sudah menipis. Kita perlu menepi untuk mengisi kembali logistik dan bahan bakar kapten. Lalu kita rundingkan bersama kemana kapal kita akan berlayar. Aku ingatkan Kapten, keputusan tetaplah di dirimu, namun merundingkan dengan seluruh kru dikapal adalah sebuah keharusan jika kita ingin berlayar dengan terarah dan jelas kapten!. Kapten harus tahu bagaimana kondisi kru dikapal, jangan egois!. Bijaklah kapten!. Kapten!, arahkan kapal ini dengan sebaik-baiknya, perjalanan kita masih panjang. Semangat Kapten!, Kami semua ada bersamamu".
Sang pengawas diatas sudah mengeluarkan semua uneg-unegnya yang mungkin juga mewakili uneg-uneg para kru lainnya. Lalu apa yang dilakukan kapten kapal ini setelah mendengarkan kru pengawas dikapalnya itu. Entahlah, semoga kapten bisa berpikir jernih dan mungkin berpuasa dari hal-hal yang tidak terlalu penting dalam perjalanannya menuju maut itu.
Comments
Post a Comment