suka cita dalam Duka cita

00.00
Memang niat untuk tidak tertidur dahulu melewati pergantian hari ini. Sayangnya kantuku mengalahkanku. Tertidur walau pada akhirnya terbangun sebelum hari berganti. Sepertinya alam bawah sadar diriku mendengarkan niat ini. Atau karena hal lain, entah. 
______________

Seandainya -kata ini seharusnya tidak keluar bagi hamba yang selalu mensyukuri kehendak Tuhan-nya, menerima dan tetap berusaha melawati apapun kehendak-Nya-, pendemi ini tidak terjadi, mungkin hari ini akan menjadi hari yang penuh dengan kesederhanaan dalam suka cita. Hari ini keluarga kita, 28 tahun lalu terlahir dari sesepuh - sesepuh kita yang mempunyai cita-cita yang luhur dan tentunya diteruskan oleh generasi ke generasi, termasuk kita di dalamnya. Namun timbul pertanyaan, apa cita - cita itu ? 

Seandainya kalian disini, aku ingin melewati pergantian hari istimewa ini disamping kalian. Di dinginnya tengah malam ini kita menghangatkan diri bersama-sama. Dalam keramaian suara alam kita bersunyi ria bermuhasabah diri. Dan timbulah pertanyaan, bagaimana memperbaiki kekurangan-kekurangan kita ini ? 

Namun sudah kutulis diatas, tidak ada kata "seandainya". Inilah jalan yang harus diterima dan ditempuh. Dalam ujian kali ini, apakah bisa kita memperingati hari istimewa ini dengan sederhana namun tanpa mengurangi kehikmatannya. Perlu diingat, wadah ini adalah wadah berbasis agama, Din!. Tugas mulia ini diemban kita semua hamba yang berikrar dengan dua kalimah syahadat. Ini tugas abadi, wadah ini akan terus abadi walau orang - orang didalamnya terus berganti. Asal mereka semua tahu apa cita-cita bersama ini, tujuan bersama ini, tugas mulia ini, maka wadah ini akan terus abadi. Dan keluarga ini juga tidak akan mengenal kata mati apalagi hanya diuji oleh "jarak" yang sedang terjadi kali ini. 

Lelah itu manusiawi
Kecewa itu manusiawi
Menyerah ? Itu juga manusiawi, namun bagaimana bisa menyerah ketika kakanda diluar sana ada saja silih berganti menanyakan kabar adik-adiknya yang sedang mengemban tugas di wadah abadi ini. Bagaimana bisa mengecewakan mereka yang mau dan berusaha berjuang dan berkorban untuk wadah bersama ini. 

Banyak yang ingin kutuliskan. Namun sebaiknya aku simpan hingga kita bisa berkumpul bersama kembali. Walaupun saat waktu itu tiba, lidahku Kelu untuk mengeluarkan semua uneg-unegnya, bagaiman tidak, duduk bersama dalam satu meja yang sama itu saja sudah sangat-sangat aku syukuri. 

Selamat milad Keluarga Mahasiswa Islam ITY. Selamat untuk kita semua. Sehat selalu keluarga ku. Terimakasih untuk waktu, tenaga, pikiran yang telah diberikan untuk keluarga bersama ini. 

Jalin ukhwah raih kemuliaan allohu'akbar. 
_______________
Aku terbangun karena firasat alam sadarku membangunkanku bukan karena niat itu. Tapi karena keluargaku yang lain telah dahulu meninggalkanku. Simbah Kakung terdekatku satu-satunya sudah tiada, notif pesan berita itu membangunkanku. Menambah rasa yang entah rasanya. 

Suka cita dalam Duka cita. 
Selamat Milad selamat jalan keluargaku.
26 November 2020


Comments

Popular Posts