titik sunyi
Pernahkah kalian merasakan berada dalam kesendirian. Bukan, bukan kesendirian dalam arti tidak ada orang lain disekitar, malah sebaliknya, banyak sekali orang yang mengitarimu. Sering terjadi, berada ditengah kerumunan, namun dirimu merasa hampa, entah seperti berada ditengah hutan yang sepi. Raga dan fikiran sepertinya sedang tidak dalam satu frekuensi. Raga dalam keramaian, namun fikiran berada dalam kesunyian. Jadilah kedua perbedaan tersebut membuat diri menjadi hampa, aneh.
Coba sebagai contoh. Ketika raga berkumpul bersama kawan, menikmati malam dengan hidangan yang lezat diatas meja, seharusnya fikiranmu akan senang dan tentu nafsu makan akan naik. Namun kenyataan fikiranmu tidak berada dalam satu wadah bersama ragamu, tapi fikiranmu memikirkan mereka diluar sana yang mungkin sedang kelaparan, menunggu uluran tangan untuk makan. Bagaimana rasanya saat itu?, Tentu nafsu makan mu akan terganggu. Hampa yang akan terjadi. Atau saat kamu berada dalam suatu kerumunan sebuah konser musik. Riuh ramai, semua orang bergoyang mengikuti alur nada. Namun tiba-tiba engkau terdiam, lagi-lagi fikiranmu tidak dalam satu frekuensi dengan ragamu. Fikiranmu membuat hati bergejolak, disaat kanan kiri bergoyang, ragamu seketika diam. Akan timbul pertanyaan, " ngapain aku disini ?! ".
Pernah seperti itu kawan ?, Aku yakin pernah. Sesuatu pergejolakan yang ditimbulkan oleh perbedaan antara raga dan fikiran, lebih tepatnya antara dirimu dari nafsu dengan dirimu dari hati. Yang terjadi pasti timbulnya pergejolakan. Perang sengit didalam dirimu. Nafsu yang menginginkan apa yang terjadi saat itu dan hati yang datang dengan berbagai rasa dan fikiran yang mengganggumu. Tentu dalam titik itu, hatimu datang menentang apa yang sedang kamu lakukan. Dalam hal ini, hatimu menolak segala hal yang kamu lakukan karena memang itu tak perlu dilakukan olehmu, hati tidak cocok dengan apa yang dilakukan bersamamu. Perang batin.
Memang terkadang butuh suasana yang senyap nan sunyi untuk membuat dirimu dari hati untuk keluar, ya itulah dirimu sesungguhnya. Namun kenyataan, suasana apapun jika hatimu merasa resah, ia dirimu dari hati akan muncul dalam keramaian dan menciptakan titik sunyi didalam dirimu ditengah-tengah keramaian yang mengelilingimu. Apakah itu wajar ?, Jelas wajar. Itu salah satu komunikasi antara dirimu dengan hatimu. Apakah itu baik?, Jelas apa yang timbul dari hati sejatinya adalah kejujuran yang timbul dari dirimu. Bersyukurlah ketika hatimu bergejolak ketika engkau dalam kesenangan kegembiraan hura-hura duniawi. Ketika hatimu mempertanyakan apa yang engkau lakukan, maka hati sucimu itu masih berfungsi dengan baik. Ia menolak apa-apa saja yang membuat dirimu sesungguhnya tak merasa nyaman. Karena memang apa yang kamu lakukan, siapa dirimu itu bukanlah dirimu yang sesungguhnya ketika tiba-tiba hatimu datang untuk mempertanyakan dan membuat dirimu berada dalam titik sunyi.
Ketika hatimu bahagia merasakan apa yang kamu lakukan, maka teruskanlah. Namun ketika hatimu tiba-tiba datang dengan pergejolakannya,maka ikuti kata hati untuk segera mengakhiri apa yang sedang kamu lakukan. Percayalah, apa yang datang dari hatimu akan menuntunmu kedalam kebahagiaan dan kedamaian. Ikuti kata hati.
Comments
Post a Comment